Tuesday, July 18, 2017

Bersyukur

Alhamdulillah

Bersyukur.... pada saat hari ulang tahunku tahun ini banyak teman dan kenalan yang mengucapkan selamat, lebih banyak dari tahun lalu.  Bahkan walaupun sudah lewat mereka masih mengucapkan selamat. Bukan saya menghitung tetapi saya melihat orang-orang yang dari dahulu berteman dengan saya di sosmed, beberapa dari mereka tidak pernah mengucapkan selamat ulang tahun tetapi tahun ini hampir semua teman sosmed mengucapkan selamat.

Bersyukur... karena banyak dari mereka berhubungan kerja dengan saya dalam 2 tahun terakhir dan dengan ucapan selamat yang mereka berikan berarti mereka mengingat saya dan dengan tulus (semoga) mengucapkan selamat. Dan dengan ucapan selamat ini saya merasa bahwa mereka cukup merasa bahwa saya mempunyai andil dalam kehidupan mereka baik personal maupun professional.

Bersyukur... karena ada beberapa dari mereka yang karena profesi saya, saya harus membuat mereka tidak nyaman dalam kehidupannya. Dengan mereka mengucapkan selamat berarti mereka tidak mempunyai dendam kepada saya dan secara ikhlas menjalani kehidupan mereka sekarang.

Bersyukur...karena walaupun saya tidak dikarunia putra/putri dari Rahim saya sendiri, keponakan-keponakan semua mengucapkan selamat baik fisik, wa Pribadi maupun posting dengan kata-kata yang sangat membuat terharu karena mereka merasa bahwa saya menginspirasi hidup mereka.

Bersyukur... karena saya pernah diberikan feedback bahwa saya adalah orang yang sering mengeluarkan pernyataan sehingga karyawan baru di tempat saya bekerja merasa di intimidasi, tetapi tanpa saya merubah sifat maupun sikap saya, anak-anak muda yang pernah bekerja bersama saya, mengucapkan selamat dan mereka mengharapkan saya tetap seperti sekarang dan berdoa saya tetap disukai banyak orang... Dan dengan kata-kata ini berarti apa yang pernah di beri feedback ke saya, tidak terbukti dan hanya orang tertentu saja yang merasa saya mengintimidasi mereka karena saya orang yang apa adanya dan berani menyatakan pendapat saya.

Bersyukur ..... karena mendapat doa yang Indah dari adik ipar yang berarti kehadiran saya dalam keluarga ipar yang mempunyai kebudayaan berbeda cukup berarti bagi kehidupan mereka. Dan itu mematahkan anggapan bahwa keluarga ipar tidak selalu baik.

Bersyukur..... karena hingga hari ini saya masih di beri nikmat sehat, keluarga yang bahagia dan bisa memberi arti dlam hidup orang lain dalam kehidupan personal dan professional. Buat saya itu adalah nikmat yang besar dan bukan harta atau tahta karena itu semua tidak berarti di mata Allah.

Thursday, July 6, 2017

Ikhlas

Akhir-akhir ini banyak melihat kata ini pada saat ada istri teman kantor sakit hingga meninggal dalam usia yang relative muda (belum sampai 40) karena penyakit langka.

Saya melakukan refleksi diri apakah saya pernah mengalami hal ini dan menemukan bahwa selama perjalanan hidup saya, banyak sekali kejadian-kejadian dimana pada saat saya ikhlas menjalankkan ataupun menerima kenyataan.
Salah satu kejadian adalah pada saat cita-cita saya kuliah di kedokteran dimana sejak kecil saya bercita-cita jadi dokter, tidak dapat terpenuhi karena saya tidak lulus SBMPTN (dahulu namanya Sipenmaru).
Pada saat itu saya merasa kecewa tetapi saat itu setelah saya merenung saya ikhlas bahwa mungkin Allah punya jalan untuk saya karena orang tua saya sudah berumur dan penghasilan pas-pas an, ibu saya melahirkan saya pada usia 42 tahun, jadi terbayangkan usia brp mereka saat itu dan kuliah kedokteran saat itu membutuhkan waktu lama minimal 6 tahun
Kemudian saya mengambil kursus dahulu selama 1 tahun dan akhirnya setelah itu saya memutuskan untuk mengambil kuliah sekretaris 1 tahun supaya biaya tidak besar dan saya dapat cepat bekerja... Alhamdulillah sekarang kalau saya reflex balik mungkin jalan Allah seperti ini, saya bertemu suami melalui teman sesame kuliah di jurusan sekretaris ini.

Dan kejadian yang paling besar adalah pada saat saya mengandung dan keguguran hingga 3 kali. Saya sempat mengalami trauma untuk hamil lagi karena kekecewaan tidak dapat melahirkan bayi saya.. tetapi yang saya syukuri saya mempunyai support system yang sangat membuat saya berbesar hati yaitu suami dan keluarga dari suami. Ayah mertua saya yang mengatakan kepada saya bahwa saya tidak boleh bersedih  berlarut-larut karena semua ini diatur oleh Allah.
Kami berdua sempat mencoba semua jenis pengobatan medis maupun tradisional sampai kami sempat 1 bulan sekali menempuh perjalanan 12 jam menuju kota kelahiran suami karena mendapat pengobatan tradisional.
Tetapi pada suatu saat kami berdua memutuskan untuk beristirahat dari semua pengobatan dan mencoba menjalani hidup apa adanya... berserah diri kepada Allah.

Pernah juga kami memikirkan untuk mencoba bayi tabung, tetapi pada saat kami diskusi dengan beberapa saudara maupun teman yang mempunyai profesi dokter, ada pendapat lain yang diberikan... dan kami sempat memikirkan adopsi tapi entah kenapa selalu saja ada halangan pada saat kami mau melakukan proses adopsi.

Dan akhirnya kami berdua mencoba ikhlas bahwa mungkin Allah punya suatu rencana bagi kami...
Dan sekarang kalau kami reflex balik, kami berpikir bahwa kami saat itu diminta mengurus ibu saya yang masa tua nya ikut kami kemudian di akhir masa hidup ibu, salah satu keponakan kami mulai ikut kami dan dia menjadi anak asuh kami karena dia menganggap bahwa kami berdua adalah orang tuanya.

Yang saya bayangkan adalah apabila saat itu saya tidak ikhlas menerima semua cobaan dalam bentuk kegagalan yang diberikan oleh Allah mungkin jalan hidup kami berbeda, seperti saya tidak dapat merawat ibu saya hingga akhir hayatnya.

Sehingga saya makin yakin bahwa Allah selalu punya jalan untuk kita, tetapi kita harus ikhlas dan berserah diri dahulu, tentunya setelah kita berusaha.

Motto nya adalah Manusia Berusaha Allah yang menentukan

Wednesday, June 21, 2017

Cintai pekerjaanmu

Ada pepatah mengatakan carilah pekerjaan yang kau sukai seperti mengerjakan hobi sehingga pada saat kita bekerja, kita akan merasa bahwa kita mengerjakan hobi sehingga kita akan bahagia selalu.

Apakah saya mencintai pekerjaan saya? Bagaimana kalau kita tidak mendapatkan pekerjaan yang kita sukai?

Lebih tepatnya saya menikmati melakukan pekerjaan saya, mungkin saya tidak jatuh cinta pada pandangan pertama pada pekerjaan saya tetapi saya menikmati melakukannya. How I can do it?
Yang pasti dalam perjalanan karir saya selama lebih dari 25 tahun dimana diawali dengan pekerjaan sesuai bidang pendidikan saya sebagai seorang sekretaris, dimana dulu saya memilih bidang itu bukan karena saya suka profesi itu tetapi lebih karena practical dan didorong keadaan ekonomi orang tua.
Yang saya lakukan adalah saya berusaha menikmati pekerjaan saya, sambil saya masih mencari my soul. Pada saat saya dipromosikan menjadi asisten manager di bidang Human Resources setelah 12 tahun berprofesi sebagai seorang sekretaris, maka saya mulai menyadari bahwa ternyata "this is one of the job I like it" Why?? Setelah saya ingat-ingat sejak kecil saya selalu menjadi tempat curhat teman-teman dan kenalan, dimana pekerjaan sebagai seorang praktisi HRD, salah satu job nya adalah we listen our employee talk.
Singkat cerita sejak saya meninggalkan dunia sekretaris 16 tahun lalu, saya makin menikmati pekerjaan ini dan mencintai pekerjaan ini, terutama part "human touch" sehingga akhirnya terus menerus saya dapat berkarya dan sampai saya di promosikan menjadi manager dan menjalankan fungsi seorang HR Business Partner. Dan setelah 1 tahun di role ini, saya dapat membuat 1 great milestone dalam hidup saya yaitu para Business Partner sangat menghargai kemampuan Listening saya dimana kadang-kadang kemampuan itu hilang dari seorang praktisi HRD.

Saya pernah diminta menjabat role Compensation Benefit yang harus mengerjakan angka dimana itu bukan manusia, dan saya menikmati role itu karena saya melihat dibalik angka yang saya kerjakan angka itu bermakna bagi manusia yang mempunyai angka tersebut.

Sehingga kalau saya selalu berpikir, we need to find one aspect of that job dimana itu adalah soul kita, tetapi kalau kita tidak dapat menemukan dari semua sudut yang harus ditanyakan adalah "Is it the right job for me?"

Monday, June 19, 2017

Change mindset

When I hear or see this word... I will flashback to all of my personal and professional journey.

I think we are all will have this period in every step of life such as :
- When we graduate from High School and enter the college life
- When we graduate from College and enter the working life
- When we enter the marriage life
- When we have child
etc...

Whether we could change our mindset or not and how we handle it, will show our maturity level. We could see the person who enter the working life however he/she still show the college attitude.

In my professional life, I have several experience with the reorganization in my division and each person show different attitude and mindset to face this changing.

In my experience, people reluctant to change their mindset especially if their personal goal or life has been impacted. However how they express their mindset will show their maturity.
If they are mature enough they will step back, see the impact and embrace the change and finally put the extra effort to ensure the change run smoothly.
If not, they will show negative attitude, be a blocker, and/or negative thinking

How to handle this situation if you have team with "Reluctant Change Mindset"? I share my experience with this kind of person.
Communicate professionally with them honestly what is your expectation and inform them that you will do the regular checking/monitoring/coaching. This is to show them that you are willing to assist them in this transition period and indirectly told them they we will monitor them.
Do the regular "Pulse-Check" the situation so they will feel that this change is important and they need to embrace it.
If they talk about the past, just listen however communicate gently told them that the situation urgently needed to change.
This is my practice, to overcome the issue.. however the result is not instant result as this is the delicate situation especially if this is culture change.

At the end, sometimes you need to also emphasize that the world is changing therefore people who are within this world need to embrace the change otherwise we will go "under the feet"

Tuesday, April 4, 2017

Influencing Skill

Beberapa bulan belakangan ini di role saya yang baru, saya beberapa kali melakukan beberapa proses yang sangat sulit bagi kebanyakan orang terutama orang HR yaitu melakukan PHK kepada karyawan. Apapun alasannya itu adalah suatu proses yang dihindari oleh semua orang.
Dan saya bersyukur semua proses dapat saya lalui dengan mulus... semoga ke depannya juga masih mulus seperti ini.. walaupun tidak berharap masih ada lagi... tapi ini adalah yang tidak bisa dihindari.

Teman dan atasan saya bertanya mengapa proses ini bisa saya lalui dengan mulus dan mereka bilang ilmu influencing skill saya kemungkinan sudah sangat tinggi sehingga saya bisa dengan mudah melalui nya...
Setelah saya renungkan, akhirnya saya menulis tulisan ini supaya saya bisa share dan mungkin menjadi pengingat saya juga apabila menghadapi hal yang sama.

Mengapa proses bicara PHK ini paling sulit?
Menurut pendapat dan pengalaman saya mengapa ini sulit :
a. karena kita merasa seolah-olah menjadi "algojo" dalam kehidupan seseorang terutama dalam kehidupan karirnya.
b. komunikasi yang tidak terjadi
c. kita tidak punya data
d. kita tidak mengenal orang tersebut dan tidak mengetahui kesulitan orang tersebut

Dengan kondisi diatas maka kita tidak akan punya "senjata" pada saat kita melakukan komunikasi PHK itu.
Yang saya lakukan biasanya adalah :

1. Positive Thinking

- Allah tidak akan memberi cobaan kepada hambaNya kecuali hambaNya dapat menerimanya... dan ini berlaku bagi semua agama walaupun saya muslim
- manusia berencana tetapi Allah juga yang menentukan

2. Mengumpulkan data sebanyak mungkin yaitu :

- Data konkret yang menyebabkan alasan seorang karyawan harus dipecat
- Risk Assesment dari sisi Legal Aspect
- Mencari tahu kepribadian dan kehidupan Pribadi karyawan tersebut, baik keluarga, impian dan latar belakang. Ini bisa didapat dari atasan, media social, teman dan lain-lain

3. Building Trust

Kita harus meyakinkan dengan karyawan bahwa alasan mengapa kita harus melakukan PHK ini cukup kuat dan kita dalam posisi akan membantu karyawan tersebut untuk menghadapi masa transisi pada saat menghadapi PHK ini.

4. Strategi Komunikasi

- Lakukan komunikasi sesantai mungkin, hal ini tidak bisa terjadi apabila kita sendiri tegang dan tidak punya keyakinan.
- Ajak diskusi dengan menanyakan apakah karyawan tersebut tahu apa yang sedang dia hadapi dan resiko nya
- Apabila punya waktu, pertemuan pertama hanya mengenal karyawan tersebut, baik yang dia hadapi, resiko dan impian beserta harapannya. Dan menyinggung sedikit resiko yang akan dihadapi yaitu PHK dan meminta karyawan berpikir apa yang dia hadapi. Mengapa kita perlu melakukan strategi ini, karena seorang karyawan tetap akan shock apabila menghadapi hal ini. Tetapi apabila kita menyinggung sedikit dan menggiring seolah-olah ini datangnya inisiatif atas kemauan kedua belah pihak maka dia akan merasa di respect.
Pertemuan kedua barulah mulai diskusi lebih dalam dan menanyakan apa yang dia rasakan dan inginkan setelah sempat berpikir dari pertemuan pertama, dan tanyakan apa pendapat keluarganya.
Pertemuan-pertemuan selanjutnya barulah kita mulai diskusi selanjutnya.
- Ensure semua komunikasi di lakukan update juga ke atasan karyawan, bagian Legal dan atasan kita supaya apabila ada hal-hal tertentu pada tahap tertentu, mereka juga dapat membantu dalam proses komunikasi tersebut.

Apakah cara-cara diatas sudah menjamin bahwa semua proses akan berjalan dengan lancar, tentu tidak menjamin.... tetapi strategi itu cukup berhasil dari practice yang saya lakukan beberapa bulan belakangan ini... dimana ini pernah juga tidak berhasil di awal karir saya sebagai seorang HR Business Partner.

Kunci utama adalah kita harus berdamai dahulu pada diri kita dan tidak merasa bahwa ini beban yang paling berat dalam diri kita, tetapi BE A PROFESSIONAL, dan bersikap bahwa ini adalah hubungan professional tetapi hubungan personal tidak akan putus karena hubungan personal adalah yang lebih utama.