Tuesday, April 4, 2017

Influencing Skill

Beberapa bulan belakangan ini di role saya yang baru, saya beberapa kali melakukan beberapa proses yang sangat sulit bagi kebanyakan orang terutama orang HR yaitu melakukan PHK kepada karyawan. Apapun alasannya itu adalah suatu proses yang dihindari oleh semua orang.
Dan saya bersyukur semua proses dapat saya lalui dengan mulus... semoga ke depannya juga masih mulus seperti ini.. walaupun tidak berharap masih ada lagi... tapi ini adalah yang tidak bisa dihindari.

Teman dan atasan saya bertanya mengapa proses ini bisa saya lalui dengan mulus dan mereka bilang ilmu influencing skill saya kemungkinan sudah sangat tinggi sehingga saya bisa dengan mudah melalui nya...
Setelah saya renungkan, akhirnya saya menulis tulisan ini supaya saya bisa share dan mungkin menjadi pengingat saya juga apabila menghadapi hal yang sama.

Mengapa proses bicara PHK ini paling sulit?
Menurut pendapat dan pengalaman saya mengapa ini sulit :
a. karena kita merasa seolah-olah menjadi "algojo" dalam kehidupan seseorang terutama dalam kehidupan karirnya.
b. komunikasi yang tidak terjadi
c. kita tidak punya data
d. kita tidak mengenal orang tersebut dan tidak mengetahui kesulitan orang tersebut

Dengan kondisi diatas maka kita tidak akan punya "senjata" pada saat kita melakukan komunikasi PHK itu.
Yang saya lakukan biasanya adalah :

1. Positive Thinking

- Allah tidak akan memberi cobaan kepada hambaNya kecuali hambaNya dapat menerimanya... dan ini berlaku bagi semua agama walaupun saya muslim
- manusia berencana tetapi Allah juga yang menentukan

2. Mengumpulkan data sebanyak mungkin yaitu :

- Data konkret yang menyebabkan alasan seorang karyawan harus dipecat
- Risk Assesment dari sisi Legal Aspect
- Mencari tahu kepribadian dan kehidupan Pribadi karyawan tersebut, baik keluarga, impian dan latar belakang. Ini bisa didapat dari atasan, media social, teman dan lain-lain

3. Building Trust

Kita harus meyakinkan dengan karyawan bahwa alasan mengapa kita harus melakukan PHK ini cukup kuat dan kita dalam posisi akan membantu karyawan tersebut untuk menghadapi masa transisi pada saat menghadapi PHK ini.

4. Strategi Komunikasi

- Lakukan komunikasi sesantai mungkin, hal ini tidak bisa terjadi apabila kita sendiri tegang dan tidak punya keyakinan.
- Ajak diskusi dengan menanyakan apakah karyawan tersebut tahu apa yang sedang dia hadapi dan resiko nya
- Apabila punya waktu, pertemuan pertama hanya mengenal karyawan tersebut, baik yang dia hadapi, resiko dan impian beserta harapannya. Dan menyinggung sedikit resiko yang akan dihadapi yaitu PHK dan meminta karyawan berpikir apa yang dia hadapi. Mengapa kita perlu melakukan strategi ini, karena seorang karyawan tetap akan shock apabila menghadapi hal ini. Tetapi apabila kita menyinggung sedikit dan menggiring seolah-olah ini datangnya inisiatif atas kemauan kedua belah pihak maka dia akan merasa di respect.
Pertemuan kedua barulah mulai diskusi lebih dalam dan menanyakan apa yang dia rasakan dan inginkan setelah sempat berpikir dari pertemuan pertama, dan tanyakan apa pendapat keluarganya.
Pertemuan-pertemuan selanjutnya barulah kita mulai diskusi selanjutnya.
- Ensure semua komunikasi di lakukan update juga ke atasan karyawan, bagian Legal dan atasan kita supaya apabila ada hal-hal tertentu pada tahap tertentu, mereka juga dapat membantu dalam proses komunikasi tersebut.

Apakah cara-cara diatas sudah menjamin bahwa semua proses akan berjalan dengan lancar, tentu tidak menjamin.... tetapi strategi itu cukup berhasil dari practice yang saya lakukan beberapa bulan belakangan ini... dimana ini pernah juga tidak berhasil di awal karir saya sebagai seorang HR Business Partner.

Kunci utama adalah kita harus berdamai dahulu pada diri kita dan tidak merasa bahwa ini beban yang paling berat dalam diri kita, tetapi BE A PROFESSIONAL, dan bersikap bahwa ini adalah hubungan professional tetapi hubungan personal tidak akan putus karena hubungan personal adalah yang lebih utama.