Akhir-akhir ini banyak melihat kata ini pada saat ada istri teman kantor sakit hingga meninggal dalam usia yang relative muda (belum sampai 40) karena penyakit langka.
Saya melakukan refleksi diri apakah saya pernah mengalami hal ini dan menemukan bahwa selama perjalanan hidup saya, banyak sekali kejadian-kejadian dimana pada saat saya ikhlas menjalankkan ataupun menerima kenyataan.
Salah satu kejadian adalah pada saat cita-cita saya kuliah di kedokteran dimana sejak kecil saya bercita-cita jadi dokter, tidak dapat terpenuhi karena saya tidak lulus SBMPTN (dahulu namanya Sipenmaru).
Pada saat itu saya merasa kecewa tetapi saat itu setelah saya merenung saya ikhlas bahwa mungkin Allah punya jalan untuk saya karena orang tua saya sudah berumur dan penghasilan pas-pas an, ibu saya melahirkan saya pada usia 42 tahun, jadi terbayangkan usia brp mereka saat itu dan kuliah kedokteran saat itu membutuhkan waktu lama minimal 6 tahun
Kemudian saya mengambil kursus dahulu selama 1 tahun dan akhirnya setelah itu saya memutuskan untuk mengambil kuliah sekretaris 1 tahun supaya biaya tidak besar dan saya dapat cepat bekerja... Alhamdulillah sekarang kalau saya reflex balik mungkin jalan Allah seperti ini, saya bertemu suami melalui teman sesame kuliah di jurusan sekretaris ini.
Dan kejadian yang paling besar adalah pada saat saya mengandung dan keguguran hingga 3 kali. Saya sempat mengalami trauma untuk hamil lagi karena kekecewaan tidak dapat melahirkan bayi saya.. tetapi yang saya syukuri saya mempunyai support system yang sangat membuat saya berbesar hati yaitu suami dan keluarga dari suami. Ayah mertua saya yang mengatakan kepada saya bahwa saya tidak boleh bersedih berlarut-larut karena semua ini diatur oleh Allah.
Kami berdua sempat mencoba semua jenis pengobatan medis maupun tradisional sampai kami sempat 1 bulan sekali menempuh perjalanan 12 jam menuju kota kelahiran suami karena mendapat pengobatan tradisional.
Tetapi pada suatu saat kami berdua memutuskan untuk beristirahat dari semua pengobatan dan mencoba menjalani hidup apa adanya... berserah diri kepada Allah.
Pernah juga kami memikirkan untuk mencoba bayi tabung, tetapi pada saat kami diskusi dengan beberapa saudara maupun teman yang mempunyai profesi dokter, ada pendapat lain yang diberikan... dan kami sempat memikirkan adopsi tapi entah kenapa selalu saja ada halangan pada saat kami mau melakukan proses adopsi.
Dan akhirnya kami berdua mencoba ikhlas bahwa mungkin Allah punya suatu rencana bagi kami...
Dan sekarang kalau kami reflex balik, kami berpikir bahwa kami saat itu diminta mengurus ibu saya yang masa tua nya ikut kami kemudian di akhir masa hidup ibu, salah satu keponakan kami mulai ikut kami dan dia menjadi anak asuh kami karena dia menganggap bahwa kami berdua adalah orang tuanya.
Yang saya bayangkan adalah apabila saat itu saya tidak ikhlas menerima semua cobaan dalam bentuk kegagalan yang diberikan oleh Allah mungkin jalan hidup kami berbeda, seperti saya tidak dapat merawat ibu saya hingga akhir hayatnya.
Sehingga saya makin yakin bahwa Allah selalu punya jalan untuk kita, tetapi kita harus ikhlas dan berserah diri dahulu, tentunya setelah kita berusaha.
Motto nya adalah Manusia Berusaha Allah yang menentukan
No comments:
Post a Comment